Surat
Menurut pengalamnku membaca surat lebih ngena daripada membaca pesan singkat. Jadi gini.. Beberapa tahun lalu aku membuka sebuah kotak di dalam lemari dan menemukan secarik surat dari keluarga di kampung. Surat itu ditulis ketika aku masih kecil lalu dikirim ke keluarga kecilku yang berada di perantauan. Ketika membacanya hatiku cukup bergetar, aku merasakan sebuah kehidupan yang sederhana, sangat mengena, dan syahdu. Sampai-sampai aku mbrebes ketika membaca surat itu. Isinya ya cuma menanyakan kabar dan memberi kabar. Dalam imajinasiku surat ini ditulis ketika anggota keluarga berkumpul, setelah Maghrib atau Isya dan ditata dulu kalimatnya sebelum ditulis. Makanya bisa membuat hatiku tersentuh, pertama oleh kalimatnya, kedua oleh imajinasiku sendiri, dan yang ketiga oleh waktu dan ruang yang membuat semua ini terekam atau sisi historisnya lah. Nah, karena pengalaman itu, pengalaman merasakan hal yang berbeda ketika membaca surat dan membaca pesan singkat, maka mengirim surat adal...