Catatan Perang
Ketika pelabuhan bersandar puluhan bahkan ratusan kapal perang, jalan-jalan dipenuhi tank, disekitar rumah berjejer para tentara bersenjata lengkap, dan ketika di kebunmu tertanam artileri. Langit berubah menjadi kelabu berkat kepulan asap dari ledakan, tanah-tanah berlubang berkat mortar-mortar, dan air memerah oleh darah. Bangunan gedung, rumah dan toko hancur seperti di gaza, mobil-mobil tak dipedulikan pemiliknya dan dimana-mana berserak selongsong peluru. Kamu keluar rumah bermodalkan kewaspadaan dan mata yang tak henti mengawasi sekitar, teriakan tentara menghentikan langkahmu dan kamu diintrogasi, kamu disuruh kembali ke dalam rumah dan kamu patuh. Dengan langkah gemetar seperti tak menapak tanah, kamu memberanikan diri meminta izin kepada para tentara untuk berkunjung ke rumah saudaramu. Dengan tegas tentara itu melarangmu dan memerintahkan kamu untuk kembali ke dalam rumah, dan kamu patuh. Malam pun tiba, salah satu anggota keluargamu yang gadis dipanggil oleh para tentara unt...