Posts

Showing posts from October, 2020

The Thinker

Aku pernah mendengar lagu Iwan Fals yang berjudul Tince Sukarti binti Mahmud. Lagu itu menceritakan kembang desa blasteran Arab dan Cina yang mengejar mimpi menjadi penyanyi. Aku mendengar lagu ini sejak SMP, ya sekitar tahun 2012-2014 an.. waktu itu belum tervisualkan dalam benakku seperti apa paras tokoh kembang desa dalam lagu ini, sampai saat aku menjelajah belahan bumi utara. Oh ternyata seperti ini wajah Tince Sukarti binti Mahmud.  Pengetahuanku itu juga dipengaruhi film yang berjudul Mongolia, film yang menceritakan tentang Temujin atau Genghis Khan. Dari situ aku juga ingat dulu aku pernah menonton liputan di tv bahwa ada pemimpin Mongol yang beragama Islam. Ibarat konslet listrik, sambungan kabel-kabel di otakku mulai memercikkan banyak pertanyaan yang merangsang diri untuk mencari tau. Siapa itu Timur Lenk, siapa sebenarnya Uighur, dan ujung-ujungnya kenapa perempuan Uzbek-Kazak begitu cantik. Dari beberapa tulisanku sebelumnya mungkin kalian melihat aku fanatik terhadap per

Apakah ini Dendam Lama

Dadi ngene lur,  . (1) Dinasti Ming Tiongkok dulu punya kaisar yang namanya Yongle, nah semasa Yongle berkuasa banyak waktu yang ia habiskan untuk memecah belah Mongolia, kenapa?, karena agar Dinasti Yuan tidak kembali. Yongle melarang penggunaan hal apapun yang berbau Mongol.  . (2) Di Asia Tengah ada salah satu pembesar Mongol yang bernama Timur Lenk, dia lahir di Uzbekistan, dan beragama Islam. Timur adalah buyut Genghis Khan, Khan Agung Mongolia. Timur Lenk sudah menaklukkan India, Persia, Irak, bahkan Turki, ketika Yongle mulai berkuasa. . (3) Sepertinya Timur Lenk mengetahui kelicikan Yongle, atau bisa juga kelicikan Yongle karena tahu akan ada serangan dari Timur. Timur yang akrab dengan kerajaan Eropa berkata bahwa Yongle adalah pencuri dan penjahat. (Padahal masih jahat Timur haha mungkin karena Yongle mencuri tahta dari keponakannya).  . (4) Singkat cerita, Timurid akan menyerang Ming, namun Timur Lenk menghembuskan nafas terakhir sebelum terjadinya perang, padahal dinasti Mi