Posts

Showing posts from 2022

A Gentleman Never Tells

Image
Malam ini saya ditemani kodok-kodok yang hanya berbunyi ketika musim hujan. Kebetulan didepan rumah saya ada kolam kecil, yang saya buat dari plastik bungkus kasur Yusuf, dan yang saya buat h-1 meninggalkannya Mbah Suwar. Namun bukan tentang itu yang akan saya sampaikan pada tulisan kali ini. Saya lagi tidak bergairah menulis sejarah.  Memang saya sudah jeda nulis sejak beberapa bulan lalu, sebab hasrat menulis ini datang ketika kita sendiri dan kesepian. Sejak beberapa bulan lalu, seseorang datang dalam hidup saya, membuat seketika hidup saya berubah. Dari yang tadinya selalu ingin menulis, sekarang karena sudah punya temen curhat jadi ga nulis. Nah kali ini, saya lagi cumleng mikir masa depan, atau orang sekarang bilangnya overthinking.  Dan saya ga akan cerita, karena Nick Diaz bilang, "a gentleman never tells".

Surrender

Image
Berangkat dengan semangat, menanami rumput odot di beberapa tempat di kampung, membuatku berpikir bahwa aku tak akan berhenti sampai sini. Akhirnya aku terus memupuk ambisiku. Membuat kandang, menambah jumlah ternak, dan bangkrut. Semua ternakku kurus dan ku jual murah. Disinilah saya memutuskan untuk benar-benar angkat tangan, berhenti beternak kambing. Good bye my fucking goat.  Dari Maret 2021 sampai Juni 2022 waktu yang singkat memang, tapi apalah daya aku bukan anak orang kaya yang nafasnya panjang. Aku harus pergi dari sini untuk menyambung nyawa. Dan ya, ditengah-tengah malam, aku selalu berpikir bagaimana cara menutupi kerugianku. Sekarang aku kembali menjalani kegiatan awal masa kuliah, yaitu menetaskan telur, aku mencoba menetaskan telur aky, yang aku beli seharga Rp3.000 untuk final stock, dan Rp12.000 untuk parent stock.  Hari ini hari pertama masukin telur ke mesin (btw aku masih punya sedikit uang untuk beli mesin tetas seharga 600rb jadi ya aku ga bangkrut-bangkrut amat

I'm Not Surprised..

Image
 Setelah memenangkan pertarungan dengan Conor McGregor, Nate Diaz berkata, "I'm not surprised, motherfuckers", Ia mengatakan kepada seluruh penonton. Kata-kata itu adalah sebuah kesombongan yang patut diapresiasi karena memang Nate sebelumnya diremehkan oleh seluruh penonton. Memang begitu cara membungkam mulut-mulut para bedebah yang selalu meremehkan orang lain. Begitu juga dengan yang saya alami. Kata-kata untuk menjatuhkan sudah menjadi sahabat saya sejak belasan tahun lalu, kita mulai ceritanya..  Pada suatu malam, keluarga besar berkumpul di rumah saya, para orang kaya dikeluarga memberi saran kepada ayah saya didepan seluruh anggota keluarga agar tidak menyekolahkan saya di SMPN 1 Karangmojo yang notabene smp saya itu waktu itu smp kaum elit, entah dari kekayaannya ataupun kepintaran siswanya, sedangkan saya sangat bertolak belakang. Bagi saya cara memberitahu demikian adalah sebuah penghinaan. Ibu saya sempat berkata, "wedi diutangi po pye?" karena sanga