Surrender

Berangkat dengan semangat, menanami rumput odot di beberapa tempat di kampung, membuatku berpikir bahwa aku tak akan berhenti sampai sini. Akhirnya aku terus memupuk ambisiku. Membuat kandang, menambah jumlah ternak, dan bangkrut. Semua ternakku kurus dan ku jual murah. Disinilah saya memutuskan untuk benar-benar angkat tangan, berhenti beternak kambing. Good bye my fucking goat. 




Dari Maret 2021 sampai Juni 2022 waktu yang singkat memang, tapi apalah daya aku bukan anak orang kaya yang nafasnya panjang. Aku harus pergi dari sini untuk menyambung nyawa. Dan ya, ditengah-tengah malam, aku selalu berpikir bagaimana cara menutupi kerugianku.

Sekarang aku kembali menjalani kegiatan awal masa kuliah, yaitu menetaskan telur, aku mencoba menetaskan telur aky, yang aku beli seharga Rp3.000 untuk final stock, dan Rp12.000 untuk parent stock. 

Hari ini hari pertama masukin telur ke mesin (btw aku masih punya sedikit uang untuk beli mesin tetas seharga 600rb jadi ya aku ga bangkrut-bangkrut amat sih), semoga menetas. 

Rencananya aku mau produksi doc aja kok, payu ra payu ra nggagas!

Comments

Popular posts from this blog

Tokoh Masyarakat

Telaga Mriwis Putih (Lake Mriwis Putih)

I'm Not Surprised..