99
Mengingat banyaknya
masalah yang semakin hari semakin bertambah, atau setidak tidaknya tak pernah
berkurang (:v), permasalahan sebagai warga negara, anggota masyarakat, peserta
didik, penerus keluarga, sebagai bagian dari komunitas, sebagai individu dengan
hak dan kewajiban, sebagai orang beragama, dimana satu individu memainkan peran
yang berbeda beda dalam kehidupanya. Ditengah kebingungan dan ketidakmampuan
lagi menyelesaikan semua hal se-segera mungkin, karena memang beberapa hal
memerlukan waktu, otomatis diperlukan proses kesabaran juga. Masalah selanjutnya
adalah akan memulai dari masalah seperti apa yang memang –dengan perhitungan
tertentu- harus diprimerkan, untuk segera dihadapi. Bukan tanpa sebab, individu
dengan kemampuan yang terbatas tidaklah mampu menyelesaikan semua masalah
sekaligus. Penyusunan skala prioritas mungkin akan banyak membantu menyeleksi
masalah penting yang harus diselesaikan, sehingga bisa mengambil jarak dengan
masalah yang tidak penting. Apalagi sampai disusahkan dengan masalah yang
sebenarnya tak ada hubungan langsung dengan keseharian yang selalu dijalani, seperti
saat pilkada DKI dimana semua orang berdebat mengenai siapa calon yang terbaik,
walaupun mereka bukan orang yang akan ikut “nyoblos”,
seperti hidupnya kurang masalah sehingga bisa ikut campur urusan tetangga.
Yang terpenting
adalah tau dimana posisi dan sebagai apa, sehingga untuk melangkah tau arahnya.
Walaupun memang hal tersebut tak menjamin akan menghambat laju pertumbuhan
masalah, namun paling tidak punya cara untuk tidak terlalu dipusingkan dengan
hal yang tiap hari sliwar sliwer dimana saja kapan saja.
Pernah juga
bertanya,
Ya Allah, Tuhanku
Pernahkah aku
berjanji bahwa aku bisa melalui semua hal yang menimpaku?
Nyatanya Engkau
tetap memberiku kesempatan. Kenapa? Kalau bukan karena telah Engaku sediakan jalan
untuk kulalui.
Comments
Post a Comment