Islam sedang dimusnahkan di Indonesia

By -

Orang menganiaya ustadz dibilang hoax, umat Islam membeladiri dikatakan intoleran. Iki sing asu sopo jane?

Islam disebarkan dengan perang, Islam berlawanan dengan NKRI dan Pancasila.

Padahal yang memulai perang adalah kaum kafir, bukan Islam. Kalau ada orang ngomong kalau Islam yang memulai perang berarti pengetahuannya masih pendek, masih dangkal.. atau bisa disebut goblok.

Islam berlawanan dengan NKRI dan Pancasila, coba kalau itu bener, kenapa Indonesia pakai Pancasila, padahal mayoritas penduduknya beragama Islam?
Kalau emang nggak sepaham dengan Pancasila ya gak dipakailah Pancasila bahkan mungkin nggak akan ada yang namanya Pancasila, karena yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia adalah sebagian besar Umat Islam yang sudah menjadi mayoritas di Nusantara, sejak sebelum dijajah.
Adanya Pancasila karena umat Islam adalah umat yang toleransi pada umat lain.. Indonesia nggak jadi negara Islam juga karena Muslim Indonesia toleransi dan menghormati keberagaman.
Eee masih ada yang ngomong Islam Radikal, tolong pak yang radikal itu Islam kepada negara? Atau Negara pada rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam?.

Sekarang bangsat siapa, rakyat itu pangkatnya paling tinggi, kenapa kita yang dibilang radikal?. Mikir.

Umat Islam yang bersatu dikawasan Monas aja bikin geger dunia, musuh mikir dua kali mau nyerang negeri ini, apalagi kalau yang Islam KTP sadar, dan ikut bersatu.

Yah pasti para muslim ktp juga masih ketempelan penyakit goblok. Intoleran katanya. Coba kalau yang jadi mayoritas agama lain, belum tentu kamu bisa bebas beribadah di negara itu. Cuk.

Saudara-saudaraku, kalian ini sedang dikikis imannya, sebentar lagi kalian cuma dijadikan eek, mau?

Ya tugas saya cuma menyampaikan, kalau dibilang radikal ya jelas yang bilang agak kurang genap.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tokoh Masyarakat

By -
Lebih dari 5 tahun lalu saya menulis tentang tokoh masyarakat, kalau tidak salah di blog ini juga. Tulisan saya itu berisi tentang kebijaksanaan atau wisdom seorang tokoh masyarakat di kampung saya. Saya mengatakan bahwa mereka hanya mengikuti usulan orang kaya saja, dan usulan orang miskin hanya dijadikan sebagai angin lalu. Kini, saya menjadi tokoh masyarakat. Karena kerangka berpikir saya adalah sosialis maka saya mendengarkan semua usulan warga, tidak cuma yang kaya tapi yang miskin juga. Seperti, ada seorang petani miskin mengusulkan untuk mengukur pH tanah pertanian, bagi saya ini usulan yang brilian, maka saya wujudkan dengan pengadaan pH meter tanah. Dan itu memang terjadi. Namun kita tidak akan berbicara soal kapitalisme dan sosialisme. Kita akan berbicara soal wisdom. Selayaknya tokoh masyarakat kami dituntut untuk bijaksana dalam hal apapun. Bijaksana sebenarnya tidak bisa dibuat-buat, bijaksana adalah anugerah dari Allah SWT. Namun saya rasa bisa dipelajari dan dilatih. Se...
Read more

Telaga Mriwis Putih (Lake Mriwis Putih)

By -
Image
Lake Mriwis Putih is a lake located in Banyubening 2,Bejiharjo,Karangmojo,Gunungkidul,DIY,Indonesia.The name of this taken from the fowls who also have a story in itself.Lake Mriwis Putih surrunded by the fields and more plant.This lake fairly not well know and not much visit tourists,but in the certain many populations fishing here.To get there,you have to go secretariat Mriwis Putih first,or straight can come to the site if with me :D.If you have to pay through secretariat,if you want free,you not have insurance. For you adventurous true,please visit this place,then you will never forget this place. Look this picture,the lake look so very good,so you should come to lake Mriwis Putih. Thank you.
Read more

I'm Not Surprised..

By -
Image
 Setelah memenangkan pertarungan dengan Conor McGregor, Nate Diaz berkata, "I'm not surprised, motherfuckers", Ia mengatakan kepada seluruh penonton. Kata-kata itu adalah sebuah kesombongan yang patut diapresiasi karena memang Nate sebelumnya diremehkan oleh seluruh penonton. Memang begitu cara membungkam mulut-mulut para bedebah yang selalu meremehkan orang lain. Begitu juga dengan yang saya alami. Kata-kata untuk menjatuhkan sudah menjadi sahabat saya sejak belasan tahun lalu, kita mulai ceritanya..  Pada suatu malam, keluarga besar berkumpul di rumah saya, para orang kaya dikeluarga memberi saran kepada ayah saya didepan seluruh anggota keluarga agar tidak menyekolahkan saya di SMPN 1 Karangmojo yang notabene smp saya itu waktu itu smp kaum elit, entah dari kekayaannya ataupun kepintaran siswanya, sedangkan saya sangat bertolak belakang. Bagi saya cara memberitahu demikian adalah sebuah penghinaan. Ibu saya sempat berkata, "wedi diutangi po pye?" karena sanga...
Read more