Gadis Uzbekidul
Sudah lama aku tidak berjalan-jalan di kota Wonosari, Ibukota Kabupaten Gunungkidul ini. Terakhir kali aku menjelajah hiruk pikuk kota kecil ini aku sudah lupa, pokoknya sudah lama sekali. Pernah aku mengutuk kota ini karena banyak gondesnya dan mendesnya. Gondes adalah remaja laki-laki yang alay gitulah, aku malas mendeskripsikan, begitu pula mendes, yang sepertinya istilah untuk gadis-gadis pasangan gondes. Aku juga pernah mengeluh kenapa gadis Gunungkidul itu gendut, pendek, hitam, pesek, dan berjerawat. Hingga saat tadi aku blusukan di Wonosari, begitu banyak perubahan, tak ada lagi gadis gendut, hitam, pendek, dan berskrup di muka yang berkeliaran, mereka seakan punah begitu saja. Berganti dengan gadis-gadis mancung, langsing, berjari lentik, berbulu mata indah, bermata bening, dengan bibir bagaikan buah kurma yang manis, berkerudung, dan senyumnya... Ahhh apakah aku sedang berada di Tashkent? Tidak, tetapi waktu mengubah mereka menjadi mirip gadis keturunan Arab dan Tionghoa...