Sedayu

Gugusan doa mengalir deras untukmu, kesayangan
Ku tulis dengan tangis banyak roman
Kisah sesakku tak akan ada tanpa perpisahan
Namun apalah arti malam tanpa kerinduan

Aku selalu menunggu kau berkabar
Aku sudah sangat siap untuk melamar
Namun bendera hijau tak kunjung kau kibar
Kekasih, mengapa sama sekali kau tak bersuar?

Tiba-tiba kita bertemu
Di lorong kampus kita dulu
Kau berkata maafkan aku
Aku sudah kepunyaan seorang engku

Seluruh badanku bergetar mendengar itu
Apakah kau bergurau?
Kau hancurkan pucuk pengharapanku
Kau regas cintaku tanpa ragu

Berbulan-bulan, bertahun-tahun lamanya
Aku mencoba mengubur semuanya
Kutinggalkan tempat itu untuk melupa
Tentang kisah lama yang menyisakan luka



Sedayu, 17 Januari 2020



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tokoh Masyarakat

Telaga Mriwis Putih (Lake Mriwis Putih)

I'm Not Surprised..