Bocah Pejalan kaki

Siang itu aku pulang sekolah dengan perasaan gerah.Walaupun aku ngebut pakai motornya.

Perasaan tidak enak badan sangat mengusik kenyamananku berkendara,Aku merengut,dan tidak ada satu lagu atau puisi yang kuhasilkan selama perjalanan,tidak seperti biasanya.

Dari kejauhan Aku melihat anak kecil.Gadis kecil dengan seragam SD yang syar'i berjalan berlawanan dengan arah laju kuda besiku.

Gadis itu berjalan dengan gemetar dikala Ia melewati depan rumah orang non Islam yang memelihara anjing.Tangan kirinya membungkam mulutnya sendiri,matanya sangat waswas melihat si Anjing yang mulai bergerak mendekatinya,Ia berjalan lebih cepat,dan akhirnya lolos dari jikatan si segawon.

Itu berlalu dalam beberapa detik saja,karena kuda besiku melaju dengan kecepatan jet cooled.

Sekian detik yang bisa membawaku ke waktu lalu,dan juga ke lain ruang.
Saat melihat peristiwa itu,aku teringat ibuku,waktu aku kecil,ibuku selalu mengajariku untuk waspada terhadap anjing,pertama.Kedua,aku teringat aku sendiri waktu aku masih SD,aku mengalami hal yang sama dengan gadis kecil itu,namun aku tidak membungkam mulutku.Ketiga,aku teringat adik perempuanku,yang mungkin sedikit lebih muda dari si gadis sd tadi.Sempat terbesit juga dipikiranku tentang mantan kekasih yang hidup disini jauh dari orang tua,dan bermandiri sendiri.

Oh begini ya kehidupan?
Kenapa peristiwa singkat itu bisa membawaku ke lain waktu dan lain ruang?
Hidup itu sangat singkat.

Comments

Popular posts from this blog

Tokoh Masyarakat

Telaga Mriwis Putih (Lake Mriwis Putih)

I'm Not Surprised..