Egois dengan tulang belakang

Aku duduk di teras dengan menggenggam Andoroid,dari kejauhan terdengar suara pemuda yang mendekat.Ternyata dua pemuda yang hendak lewat depan rumahku,tanpa rasa hormat Ia lewat begitu saja dengan rasa bangga karena habis dari kerjaannya.

Setelah peristiwa itu terjadi tanganku bergerak menuju Instagram,dan lagi-lagi aku melihat pemuda dan pemudi yang hidup mewah dan glamor,namun itu hasil kerja keras orang tuanya.

Asu Kabeh

Yang satu kerja keras,mandiri tapi tidak punya tatakrama dan yang satu berfoya-foya dengan uang hasil kerja keras orang tuannya,yang mungkin orang tuanya direwangi makan nasi kemarin yang hampir jadi bubur untuk memenuhi kebutuhan anaknya.Lak yo asu to kui?

Apakah ini akibat globalisasi yang tidak sempurna ataukah ini korban dari ganasnya nafsu untuk menguasai?

Lantas aku berpikir,apakah mereka ini kurang mendapat pendidikan moral dari orang tuanya atau apakah mereka ini tidak punya agama,atau macam-macam.

Ya,banyak faktor yang menyebabkan mereka menjadi manusia berekor dan bermoncong babi itu.Bukan karena aku iri,tapi kita diIndonesia,diTimur.Ini menyangkut moral,budaya,dan Armageddon.

Orang desa saja sudah acuh tak acuh,apalagi orang kota.Alibi mereka karena sibuk dengan urusan pribadi, berarti egois.Dengan egois dan meninggalkan budaya Indonesia yang tidak manja dan ramah,Indonesia akan mudah disikat negara penjajah yang maju.

Kenapa bersangkutan dengan Armageddon? Wkwk

Armageddon kita ketahui adalah perang akhir zaman,dan kita lihat sendiri banyak orang-orang di dalam lingkungan timur pun sudah mulai sombong dan acuh tak acuh dengan sesamanya.Mungkin tidak semua,dari sini sudah dimulai percikan api perang tersebut,sudah mulai terbentuk kelompok-kelompoknya.Maka dari itu,harus kita tanamkan dan disirami serta dipupuk lagi mindset bahwa kita tidak hidup sendiri.

Terimakasih telah berkunjung,dan membaca.Karena kunjungan Anda adalah awal perubahan bagi dunia..
Wkwk :D sante wae