Perang Akan Berakhir

Semester empat tertolong oleh perkataan Cak Nun soal kuliah. Kuliah itu bertujuan untuk membuat orang tua bahagia. Itu saja. 

Aku yang waktu itu sedang bosan-bosannya kuliah, berpikir keras apa yang harus aku lakukan. Perundingan demi perundingan dengan orang tua pun berlangsung, alhasil aku tetap disuruh kuliah dan aku menjalankannya dengan setengah hati. Sampai pada akhirnya aku menyimak perkataan Cak Nun untuk mahasiswa yang sedang berada di fase sepertiku. Dan oh ini, aku mendapatkan jawaban!

Jawabannya adalah kuliah itu hanya untuk membahagiakan orang tua, itu saja. 

Inti dari kalimat Cak Nun seperti itu, dan itu membuat semangatku kembali lagi. 

But,

Sekarang, Desember, 2019, akhir semester 5. Hujan mulai turun di bulan ini, keseharianku menelan teori-teori lawas, praktikum formalitas, dan meratapi nasib yang tidak kunjung produktif menghasilkan uang. Hampir setiap sore hujan, dan yang ada di benakku bukan lagi "wah waktunya tidur dengan nyenyak", atau soal kenangan-kenangan manis masa SMA, tidak tidak, itu cukup dangkal bagi seorang pemikir sepertiku. Aku berpikir bagaimana caranya ketika aku lulus peternakan udah berdiri. Maka dari itu setiap hujan turun, aku berusaha memendam ambisi untuk menanam rumput odot, menebar pupuk, dan membeli kambing. Sebab, posisiku saat ini tidak bisa digunakan untuk melakukan hal itu. 

Yang pertama, aku hanya libur pada hari Minggu saja, dasar kampus Bastard!!, kampuslah salah satu faktor yang menghambat produktivitas ku.

Kedua, di kos aku memelihara burung-burung mahal, rasanya tidak tega untuk meninggalkan burung-burung itu walaupun cuma 3 hari. Burung-burung ini kubeli karena kalau aku beli kambing waktu itu sedang susah pakan karena kemarau, dan kasihan orang tua sebab tidak mungkin juga kupelihara di kos. Jadi alternatif untuk mengamankan uangku adalah burung. Ini ada Lovebird, Murai Batu, dan Perkutut. Tapi hobi juga sih hehe

Ketiga, liburan kemarin adalah liburan terakhir, liburan depan aku magang, liburan depannya KKN, selanjutnya entah.. itu kalau aku betah kuliah.

Dengan ketiga alasan itu, aku harus bekerja keras meredam ambisi, dan menjaga psikologis agar tetap tenang. 

Hmmm

Bersabar menunggu momen bisa ngarit, nanem rumput, bakar ketela, minum teh bersama keluarga, cari belalang dan ulat jati, kenduri, ngasih pakan ternak, gantang burung, panen buah-buahan, panen padi, makan apem, dan masih banyak lagi hal yang ingin kulakukan setelah lulus dari universitas terkutuk ini. 

Bersabarlah, perang akan berakhir!!

Comments

Popular posts from this blog

Tokoh Masyarakat

Telaga Mriwis Putih (Lake Mriwis Putih)

I'm Not Surprised..