Syair Tentara Turki

Setelah beberapa tahun vakum mencintai hamba-Nya yang cantik, aku baru teringat bahwa salah satu cara menyalurkan cinta adalah berpuisi. Bukan aku saja, banyak orang melakukannya. 

Dia yang pandai menggoreskan kuas pada kanvas yang membuat penaku tak berhenti menggores kertas kecil tua yang mulai menguning. Lentik jarinya memegang kuas, jeli matanya mencampur cat membuatku kagum. 

Sampai saat ini, disini, diantara gemuruh suara senapan, diantara getar tanah oleh mortar, di dalam awan hitam dan pecahan granat, aku selalu mengingat wajahmu diantara cahaya yang begitu silau. Bisakah kau tidak melukis wajah suram para pejuang, kekasih?, sebab dalam peperangan, kami tertawa bahagia karena semua pejuang mengingat kekasihnya.

Comments

Popular posts from this blog

Tokoh Masyarakat

Telaga Mriwis Putih (Lake Mriwis Putih)

I'm Not Surprised..