Puisi Jagad Sepen

Adzan ashar telah berlalu
Kira-kira satu jam lalu
Ribuan kenangan menjadi teman ngobrol dalam kesepian
Terkadang masa depan mengusik keasyikan
Sinar matahari juga ikut ikutan ngobrol sambil mengelus betisku
Oh,si calon induk ayam pulang dengan telih besar,sebesar kepalan tangan
Daun bambu menari Saman dengan daun bambu yang lainnya
Angin sedang bertarung dengan sempak tetangga yang dijemur didepan rumahnya
Di kejauhan terlihat gadis dengan gincu merah yang Ia beli dari onlineshop
Ia membelinya dengan waktu dan kehormatannya
Ia menunggu pacarnya datang menjemputnya
Padahal pacarnya sedang onani dikamar sebelah
Pintunya lupa tak ditutup,terlihat dari sini
Didepan pintu itu koran menjadi keset
Bertuliskan tipuan-tipuan
Hasutan-hasutan
Fitnahan-fitnahan
Editan-editan
Cangkeman
Bajingan
Tak ada lain selain senang
Melihat jagad yang semakin ada-ada aja
Matahari pamit cabut karena harus menghadiri arisan trah
Ia lupa mengatakan bahwa aku harus bersyukur kepada Sang Pencipta
Tapi kenapa aku tau?
Aku sudah sering mengalami ini,sejak awal perantauan
Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan.

Comments

Popular posts from this blog

Tokoh Masyarakat

Telaga Mriwis Putih (Lake Mriwis Putih)

I'm Not Surprised..